Bilur makin terhampar dalam rangkuman asa
Kalimat hilang makna, logika tak berdaya
Di tepian nestapa, hasrat terbungkam sunyi
Entah aku pengecut, entah kau tidak peka
Kumendambakanmu mendambakanku
Bila kau butuh telinga ‘tuk mendengar
Bahu ‘tuk bersandar, raga ‘tuk berlindung
Pasti kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan
Kau membuatku yakin, malaikat tak selalu bersayap
Biar saja menanti tanpa batas, tanpa balas
Tetap menjelma cahaya di angkasa
Yang sulit tertampik dan sukar tergapai
Kumendambakanmu mendambakanku
Bila kau butuh telinga ‘tuk mendengar
Bahu ‘tuk bersandar, raga ‘tuk berlindung
Akulah orang yang selalu ada untukmu
Meski hanya sebatas teman
Yakin kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan